PERCOBAAN 13
MEMBUAT
RANGKAIAN COUNT UP BCD TO SEVEN SEGMENT DISPLAYS
1
1
TUJUAN
: AGAR BAMASIS MAMPU MEMBUAT
RANGKAIAN COUNT UP BCD TO SEVEN SEGMENT DISPLAYS.
2. ALAT
DAN BAHAN:
a. 16 SEGMEN DISPLAY COMMON CATHODA
`
` b. POWER SUPPLY
c. LIVE WIRE
d.
IC 4026
e.
RESISTOR
f.
KAPASITOR
g.
IC 555
3. JELASKAN TEORI :
A. 7
SEGMENT DISPLAY
Pengertian
Seven Segment Display – Seven
Segment Display (7 Segment Display) dalam bahasa Indonesia disebut
dengan Layar Tujuh Segmen adalah komponen Elektronika yang dapat
menampilkan angka desimal melalui kombinasi-kombinasi segmennya. Seven
Segment Display pada umumnya dipakai pada Jam Digital, Kalkulator,
Penghitung atau Counter Digital, Multimeter Digital dan juga Panel Display
Digital seperti pada Microwave Oven ataupun Pengatur Suhu Digital . Seven
Segment Display pertama diperkenalkan dan dipatenkan pada tahun 1908
oleh Frank. W. Wood dan mulai dikenal luas pada tahun 1970-an setelah
aplikasinya pada LED (Light Emitting Diode).
B. POWER
SUPPLY
Pengertian
Power Supply adalah salah
satu hardware di dalam perangkat komputer yang berperan untuk memberikan suplai
daya. Biasanya komponen power supplay ini bisa ditemukan pada chasing komputer
dan berbentuk persegi.
Pada dasarnya Power Supply
membutuhkan sumber listrik yang kemudian diubah menjadi energi yang
menggerakkan perangkat elektronik. Sistem kerjanya cukup sederhana yakni dengan
mengubah daya 120V ke dalam bentuk aliran dengan daya yang sesuai kebutuhan
komponen-komponen tersebut.
C. LIVE WERE
Livewere
merupakan alat yang membantu dalam membuat rangkaian listrik sebelum dibuat
dari bahan yang nyata, aplikasi ini dapat menjadi tolak ukur bagi pembuat
rangkaian untuk mengetahui beberapa arus yang mengalir di setiap jalur arus
tersebut, sehingga pembuat rangkaian lebih teliti lagi dalam membuat rangkaian
yang sebenarnya.
D. IC 4026
IC
4026 adalah 16-pin CMOS 7-segmen counter dari seri 4000. Jika input clock
diberikan pulsa maka akan menghasilkan output dalam bentuk yang dapat
ditampilkan pada layar 7-segmen. IC ini untuk menyederhanakan penggunaan
dekoder desimal ke biner atau 7-segmen decoder pada rangkaian counter/pencacah,
tetapi hanya terbatas digunakan untuk menampilkan (desimal) digit 0-9. Output
dari 7 segmen adalah active ‘high” sehingga dibutuhkan 7 segmen yang komon
katoda (negatif).
E. RESISTOR DAN KAPASITOR
Resistor
merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan dalam Rangkaian
Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya. Pada dasarnya
Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau
hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik
dalam suatu rangkaian Elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering
disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”.
Satuan Hambatan atau Resistansi Resistor adalah OHM (Ω). Sebutan “OHM” ini
diambil dari nama penemunya yaitu Georg Simon Ohm yang juga merupakan seorang
Fisikawan Jerman.
Kapasitor
atau kondensator oleh ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867) pada
hakikatnya adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/ muatan listrik di
dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari
muatan listrik atau komponen listrik yang mampu menyimpan muatan listrik
yang dibentuk oleh permukaan (piringan atau kepingan) yang berhubungan yang
dipisahkan oleh suatu penyekat.
4. RANGKAIAN
PERCOBAAN 13 A
PERCOBAAN 13 B
5.
ANALISA
Hasil jika switch di
ubah ke ON-OFF apa yang terjadi dengan 7 Segment Displays :
1. Pada saat switch di ON
kana tau di klik maka reaksi pada 7 segment Display membentuk nyala lampu
sesuai urutan mulai dari angka 1/@klik dan seterusnya.
2.Pada saat dilepasnya klik
di switch maka secara otomatis pembentukan nyala selanjutnya OFF atau berhenti
sesuai kebutuhan.
Hasil dari table
konversi BCD ke 7 Segment Displays saat VR diputar :
1. Pada percobaan potensio
pada prosentase 0%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti
bentuk nyala lED berupa angka yang sangat cepat, serta pembentukan pulsa dapat
terbentuk sebanyak 2 pulsa dalam 1 detik.
2. Pada percobaan potensio
pada prosentase 10%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti
bentuk nyala LED berupa angka yang masih sangat cepat, serta pembentukan pulsa
dapat terbentuk sebanyak 1,75 pulsa dalam 1 detik.
3. Pada percobaan potensio
pada prosentase 20%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti
bentuk nyala LED berupa angka yang sangat cepat, serta pembentukan pulsa dapat
terbentuk sebanyak 1,50 pulsa dalam 1 detik.
4. Pada percobaan potensio
pada prosentase 30%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti
bentuk nyala LED berupa angka yang cepat tp seiring ditambahnya prosentase
potensio maka percepatan pembentukan nyala LED makin melambat sedikit, serta
pembentukan pulsa dapat terbentuk sebanyak 1,25 pulsa dalam 1 detik.
5. Pada percobaan potensio
pada prosentase 40%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti
bentuk nyala LED berupa angka yang cepat tp seiring ditambahnya prosentase
potensio maka percepatan pembentukan nyala LED makin melambat sedikit, serta
pembentukan pulsa dapat terbentuk sebanyak 1,10 pulsa dalam 1 detik.
6. Pada percobaan potensio
pada prosentase 50%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti
bentuk nyala LED berupa angka yang cepat tp seiring ditambahnya prosentase potensio
maka percepatan pembentukan nyala lampu makin melambat sedikit, serta
pembentukan pulsa dapat terbentuk sebanyak 1,05 pulsa dalam 1 detik.
7. Pada percobaan potensio
pada prosentase 60%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti
bentuk nyala LED berupa angka yang cepat tp seiring ditambahnya prosentase
potensio maka percepatan pembentukan nyala LED makin melambat sedikit, serta
pembentukan pulsa dapat terbentuk sebanyak 1 pulsa dalam 1 detik.
8.Pada percobaan potensio
pada prosentase 70%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti
bentuk nyala LED berupa angka yang cepat tp seiring ditambahnya prosentase
potensio maka percepatan pembentukan nyala LED makin melambat sedikit, serta
pembentukan pulsa dapat terbentuk sebanyak 0,9 pulsa dalam 1 detik.
10. Pada percobaan potensio
pada prosentase 80%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti
bentuk nyala LED berupa angka yang standart tp seiring ditambahnya prosentase
potensio maka percepatan pembentukan nyala LED makin melambat sedikit, serta
pembentukan pulsa dapat terbentuk sebanyak 0,8 pulsa dalam 1 detik.
11. Pada percobaan potensio
pada prosentase 90%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti
bentuk nyala LED berupa angka yang standart tp seiring ditambahnya prosentase
potensio maka percepatan pembentukan nyala LED makin melambat sedikit, serta
pembentukan pulsa dapat terbentuk sebanyak 0,7 pulsa dalam 1 detik.
12. Pada percobaan potensio
pada prosentase 100%, menunjukkan hasil pada 7 segment display dalam mengganti
bentuk nyala LED berupa angka yang standart tp seiring ditambahnya prosentase
potensio maka percepatan pembentukan nyala LED makin melambat sedikit, serta
pembentukan pulsa dapat terbentuk sebanyak 0,6 pulsa dalam 1 detik.
6. KESIMPULAN
Hasil dari percobaan
tersebut dapat disimpulkan tinggi rendahnya potensio saat dinaikkan mulai dari
0%, 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90% dan 100% membuktikan peubahan
bentuk nyala angka pada di 7 segment display sangat berpengaruh terhadap
kecepatan pergantian bentuk angka tersebut. Pembentukan pulsa pada rangkaian
tersebut makin tinggi prosentasenya makin sedikit juga pembentukan 1 pulsa
dalam 1 detik.